Sirkulasi laut adalah pergerakan massa air di laut. Sirkulasi laut di permukaan dibangkitkan oleh stres angin yang bekerja di permukaan laut dan disebut sebagai sirkulasi laut yang dibangkitkan oleh angin (wind driven ocean circulation). Selain itu, ada juga sirkulasi yang bukan dibangkitkan oleh angin yang disebut sebagai sirkulasi termohalin (thermohaline circulation) dan sirkulasi akibat pasang surut laut.
Sirkulasi termohalin dibangkitkan oleh adanya perbedaan densitas air laut. Istilah termohalin sendiri berasal dari dua kata yaitu thermo yang berarti temperatur dan haline yang berarti salinitas. Penamaan ini diberikan karena densitas air laut sangat dipengaruhi oleh temperatur dan salinitas. Sementara itu, sirkulasi laut akibat pasang surut laut disebabkan oleh adanya perbedaan distribusi tinggi muka laut akibat adanya interaksi bumi, bulan dan matahari.
Laut merupakan daerah yang memiliki masa air laut yang ada di seluruh dunia. beberapa faktor yang dapat menyebabkan gerakan massa air laut :
- Di daerah dekat Antartika massa air dingin tenggelam ke dalam lautan dalam.
- Garam laut yang keluar saat air membeku akan bercampur dengan air dingin membentuk massa air yang lebih padat (suhu rendah & salinitas tinggi) yang tenggelam di dasar Antartika.
- Air tersebut bercampur dengan air di sekitarnya ketika mengalir ke sekeliling Antartika, disebut dengan Air Dasar Antartika (Antartic Bottom Waters); kemudian mengalir ke utara.
- Air Dasar Antartika bersuhu -0,4oC dan salinitas 34,66 ppt terdapat pada ketiga lautan dunia.
- Contoh lain adalah: North Atlantic Deep Water, mengalir di atas Air Dasar Antartika; Antartic Intermediate Water, mengalir di atas kedua massa air sebelumnya.
- Beberapa massa air lautan terbentuk pada lautan yang lebih kecil. Contoh: lapisan tipis air hangat dengan salinitas tinggi bergerak dari Laut Mediterania melewati Selat Gibraltar; di Laut Merah juga terbentuk massa air semacam ini.
- Karena kurang padat daripada air dasar, massa air tersebut mengalir di tengah (intermediate)
Sebelumnya sudah membahas mengenai pengukuran massa jenis zat padat, yang meliputi zat padat yang bentuknya teratur dan tidak teratur. Pada pengukuran massa jenis zat padat menggunakan gelas ukur sebagai media pengukurannya. Apakah pengukuran massa jenis zat cair sama halnya seperti pengukuran massa jenis pada zat padat?
Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan alat yang namanya hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuan semakin dalam hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.
![]() |
Hidrometer |
Dapat juga mengukur massa jenis zat cair secara tidak langsung. Untuk menentukan massa jenis suatu cairan, langkah awal yang perlu dilakukan adalah menimbang massa gelas ukur kosong, misalnya terukur 155 gram. Kemudian, isilah dengan cairan yang akan ditentukan massa jenisnya sampai volume tertentu, misalnya 100 cm3. Setelah terisi cairan, timbang kembali gelas ukur tersebut beserta isinya, misalnya terukur 255 gram. Dengan demikian, dapat diperoleh massa jenis cairan tersebut adalah (255 – 155) g :100 cm3= 1,0 g/cm3.
Untuk materi selanjutnya ada suhu air laut yang akan dijelaskan oleh Nidya Anshori Niani untuk penjelasan lebih lanjutnya silahkan klik di link tersebut nidyaaniani.blogspot.co.id
Daftar Pustaka :